Sejarah Desa Karangtalun
Pada zaman penjajahan Belanda ada dua pengikut Pangeran Diponegoro yang melarikan diri sampai disuatu wilayah yang berwujud hutan belantara. Untuk menyambung hidup dan melestarikan keturunannya maka dibukalah hutan tersebut menjadi sebuah wilayah pedesaan. Kedua pengikut tersebut adalah Gunoseco dan Singo Taruno yang mengungsi karena dicari-cari oleh penjajah Belanda. Ketika membuka hutan belantara tersebut salah satu mengambil karang (batu dari laut) untuk ditanam di wilayah tersebut sebagai pengingat apabila dikemudian hari wilayah tersebut menjadi ramai maka dinamakan Karangtalun. Yang terkandung maksud Karang artinya batu, alun artinya laut. Setelah mengalami perkembangan zaman tempat menanam batu tersebut diberi replica Tugu Monas sebagai tanda pusat Desa Karangtalun yaitu pada tahun 1963.
Sebagai Kepala Desa pertama adalah Ronggo Leksono yang ditunjuk langsung oleh Bupati, sampai sekarang Desa Karangtalun sudah mempunyai 12 Kepala Desa.
Kepala Desa Karangtalun Drs. Agus Imam Wijayanto, M.Si didampingi Sekretaris Desa Karungtalun Soeprianto menjelaskan Desa Karangtalun dibagi menjadi 3 Dusun. Ketiga dusun tersebut adalah : Dusun Karangsono, Dusun Karangtalun, dan Dusun Bendildjet. Dinamakan Dusun Karangsono karena pada zaman dahulu ketika masih berwujud hutan disitu banyak tumbuh tanaman kayusono. Dinamakan Dusun Bendildjet, karena dahulu merupakan hutan belukar. Ketika ditebang ditengah-tengah hutan tersebut diketemukan sebuah Kendil yang berisi njet. Siapa pemiliknya tidak ada yang mengetahui. “ Meski endjet telah digunakan makan oleh masyarakat sekitar, tetapi tak pernah habis. Oleh karena itu dijadikan Dusun yang diberi nama Bendelndjet”. Ungkapnya.
Sekdes Karangtalun Soeprianto menjelaskan pada zaman dulu ada 2 putri kembar yang sangat cantik di Desa Karangtalun, namanya Antasari & Antarwati. Karena kecantikannya dikagumi oleh banyak pria dari berbagai daerah. Namun sampai akhir hayatnya, kedua putri kembar tersebut tinggal di desa Karangtalun. “Setelah mereka meninggal, keduannya dimakamkan di desa Karangtalun”. Jelasnya.
Di desa Karangtalun terdapat 4 makam yang masih dikeramatkan, karena mereka adalah cikal bakal Desa Karangtalun. Keempat makam tersebut adalah makam Sentonodowo, Sentono Gede, Mbah Kendel dan Mbah Djangil. Menurut cerita
Pada masa penjajahan ada dua orang yang lari menyelamatkan diri, yakni Bapak dan anaknya. Didalam perjalanannya kedua orang tersebut bertemu dengan seorang perempuan yang mempunyai tujuan sama. Mereka akhirnya hidup dalam satu rumah, pekerjaan si anak dan si bapak adalah babad hutan, sedangkan perempuan tersebut ditugaskan untuk memasak di rumah. Si bapak dan anaknya menaruh hati pada perempuan itu, bahkan si bapak ingin memperistrinya.
Pada suatu hari, anaknya minta ijin tidak ikut bapaknya babad hutan. Dia beralasan merasa sangat payah. Terpaksa sang ayah berangkat sendiri. Terjadilah peristiwa yang dilarang oleh Agama. Ketika bapaknya pulang dari hutan dan mengetahui kelakuan anaknya yang tidak senonoh, maka tanpa mengendalikan emosinya sang ayah membunuh anaknya dengan tombak. Setelah anaknya meninggal ditanam bersama tombak yang digunakan untuk membunuh anaknya, sehingga makamnya menjadi panjang. Tempat tersebut hingga sekarang masih ada dan sering disebut Setono dowo atau makam panjang.
Sedangkan makam atau Punden Mbah Djangil riwayatnya sbb :
Ada sebuah tonggak kayu yang berada ditepi jalan, padi suatu waktu terjadi kecelakaan orang dan hewan yang sampai jatuh dan menemui ajalnya itu. “ oleh karena letaknya menonjol (dalam bahasa jawa Ndjangil), maka tempat itu dijadikan punden yang diberi nama Mbah Ndjangil. (Har)
Berikut Daftar Nama Kepala Desa Karangtalun :
- RONGGO LEKSONO
- SASTRO DIMEJO
- SALIO KROMO
- WARO SEMITO
- KARIO REJO
- DJOYO WARSO
- DARIYO
- H. MANSYUR
- DOELATIF
- PAIMOEN
- PUGUH HERMANTO
- Drs. AGUS IMAM WIJAYANTO,M.Si (sekarang-2periode)
Wilayah Desa Karangtalun
Wilayah Dusun
- Dusun Karangsono
- Dusun Karangtalun
- Dusun Bendiljet
Batas Wilayah
- Utara: Desa Jabon
- Timur: Desa Kalidawir
- Selatan: Desa Sukorejo Kulon
- Barat: Desa Pakisaji
Visi & Misi
TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KEMADIRIAN MASYARAKAT DALAM SUSANA AYEM TENTREM MULYO LAN TINOTO
- Pembangunan Jangka Panjang.
a. Melanjutkan Program Pembangunan Desa yang telah direncanakan antara
Pemerintah Desa dengan BPD
b.Meningkatkan kerja sama antara Pemerintah Desa dengan lembaga desa yang ada
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi warga. - Pembangunan Jangka Pendek
a. Menjaga dan melestarikan adat istiadat desa terutama yang telah mengakar lama
di Desa Karangtalun
b. Meningkatkan pelayanan bidang Pemerintahan kepada warga masyarakat.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi warga desa dengan perbaikan
prasaran perhubungan dan pemasaran.
d. Meningkatkan sarana prasarana pertanian bagi masyarakat.
e. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan guna peningkatan Sumber Daya Manusia Desa Karangtalun
f. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan meningkatkan peran aktif bidan
desa dan posyandu.
g. Meningkatkan pelayanan informasi dan transparansi publik
h. Meningkatkan pengelolaan dan penatausahaan sistem Keuangan Desa
Perangkat Desa Karangtalun
Aparatur Pemerintah Desa Karangtalun
Drs.Agus Imam Wijayanto, M.Si
Kepala Desa
SUYATNO, S.Sos
Sekretaris Desa
MAHFUD HARUN, S.Sos
Kaur Umum
Sunarsih
Kaur Keuangan
SUHARSONO
Kaur Perencanaan
SUNARYO
Kaur Pemerintahan
MUHAIMIN
Kasi Kesejahteraan
NURHADI
KasiPelayanan
ANSORI
Kepala Kewilayahan Karangsono
SULKANI HADI
Kepala Kewilayahan Karangtalun
MUHAYAT, S.Ag
Kepala Kewilayahan Bendiljet
H. IMAM SOPINGI
Staf Kasi Pemerintahan
BASHORI
Staf Kaur Umum
DEWI ASTUTIK
Staf Kaur Keuangan