Salah satu produk yang sedang dikembangkan di Desa Karangtalun adalah Pupuk Organik. Pupuk Organik yang diberi nama “Talun Hijau”ini dikembangkan selain karena adanya potensi bahan baku yang tersedia serta potensi pasar, juga ada harapan untuk mendorong pengembangan pertanian organi di desa.

Beberapa tahun belakangan, banyak petani yang kembali mempertimbangkan beralih ke pertanian organik. Hal ini dipicu oleh kepedulian petani kepada kealamian pangan dan untuk melakukan rehabilitasi lahan karena sudah terlalu tingginya penggunaan bahan kimia.

Sampai sejauh ini produk yang dihasilkan cukup potensial untuk terus dikembangkan. Permintaan yang datang makin banyak baik dari sekitar Karangtalun maupun tetangga desa.

Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi dengan menggunakan peralatan yang Modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:

  1. Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
  2. Meningkatkan produktivitas tanaman.
  3. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
  4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.

Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan ketahanan pangan. Oleh karena itu sistem pengelolaan hara terpadu yang memadukan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik perlu digalakkan. Sistem pertanian yang disebut sebagai LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) menggunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik yang berlandaskan konsep good agricultural practices perlu dilakukan agar degradasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara kelestarian lingkungan. Pemanfaatan pupuk organik dan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu dipromosikan dan digalakkan. Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan tanaman (crop-livestock) serta penggunaan tanaman legum baik berupa tanaman lorong (alley cropping) maupun tanaman penutup tanah (cover crop) sebagai pupuk hijau maupun kompos perlu diintensifkan. (editor-mas_AW)

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?